English French German Spain Italian Russian Portuguese Japanese Korean Chinese Simplified

Rabu, 25 Mei 2011

Bisnis Sosial di Kawasan Asia

Anda mungkin tak asing lagi dengan situs mikroblogging Twitter. Di ranah maya Twitter, Indonesia merupakan negara nomor 6 di dunia, dan nomor 2 di Asia sebagai pengguna Twitter terbesar. Berbagai trending topik seringkali berasal dari Indonesia. Beberapa waktu berselang, dalam blog resminya Twitter bahkan memperluas jangkauan trending topic ke 70 kota dan negara, termasuk Indonesia. 

Situs media sosial lainnya yang lebih dulu terkenal -- Facebook -- telah merangkul sekitar 35 juta pengguna internet di Indonesia. Di Indonesia, kita menjadi saksi bagaimana situs jejaring sosial mengubah pola hidup kita atau Anda mungkin akan mengecek apikasi infoll (info tol) di telepon pintar sebelum berangkat ke kantor untuk memastikan jalan yang akan pilih, atau bahkan kita menyaksikan sendiri bagaimana situs jejaring sosial meningkatkan popularitas seseorang. 

Teknologi yang berbau sosial bisnis telah lama digunakan untuk urusan bisnis. Selama satu dekade terakhir, semakin banyak perusahaan yang berinvestasi dalam enterprise instant messaging dan virtual team space. Inilah yang mendorong lahirnya 'bisnis sosial'. 

Meredifinisikan Persaingan

Banyak kisah sukses yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, dimana penggunaan media sosial dan teknologi sosial telah menjadi bagian penting dari pemasaran dan branding. Di pasar-pasar yang sudah mapan ini, media sosial secara radikal mengubah cara perusahaan bersaing. 

Di Inggris, ASOS (perusahaan ritel fashion online yang berpusat di London) mengelola akun Twitternya, @ASOS, untuk menginformasikan kepada 80.500 pengikutnya (jumlah ini terus meningkat) tentang berbagai diskon yang ditawarkannya. 

Di hari kerja biasa, perusahaan ini men-tweet antara tiga hingga tujuh kali. Perusahaan ini juga memelihara sebuah sub-akun, @ASOS_HeretoHelp, yang digunakannya sebagai saluran pemecahan masalah antara pelanggan dan meja bantunya. Melalui saluran langsung ini, pengembalian uang dan penukaran barang dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. 

Pembicaraan antara peritel dan pelanggan bersifat umum dan dapat dilacak. Hal ini membuat perusahaan lebih disiplin dalam merespons berbagai pertanyaan. Semua ini membantu perusahaan menciptakan suara online yang konsisten, yang pada akhirnya akan memperkuat kepercayaan dan dukungan pelanggan. 

Bagaimana dengan Kesiapan Asia?

Meskipun media sosial semakin mempengaruhi kehidupan kita, pertanyaannya saat ini adalah: Apakah perusahaan-perusahaan di Asia sudah siap untuk menjadi perusahaan (bisnis) sosial? 

Sebuah penelitian lain di tahun 2010 oleh Burson-Marsteller menemukan bahwa hanya 18 persen dari perusahaan-perusahaan top 200 Asia memiliki kehadiran yang aktif di media sosial. Penelitian ini juga membuktikan bahwa dibandingkan keterikatan pemangku kepentingan, perusahaan-perusahaan di Asia mengunakan media sosial untuk information-pushing. 

Sayangnya, saat ini media sosial sering kali belum menempati komponen utama dari strategi pemasaran dan komunikasi. Sebuah perusahaan mungkin menggunakan halaman Facebook-nya untuk menginformasikan kepada para penggemarnya tentang kompetisi online tertentu atau promo tertentu. 

Tapi hanya sampai di situ, belum ditingkatkan untuk hal bermanfaat lainnya. Padahal, media sosial menawarkan berbagai peluang besar kepada perusahaan untuk membawa bisnis mereka ke tahap berikutnya – jauh melampaui generasi publisitas – hanya dengan beberapa tweet. 

Mengubah Permainan
 
Menurut IDC Asia Pasifik, suatu perkembangan yang dapat mengubah permainan telah muncul, sehingga perusahaan-perusahaan di Asia dapat bertransisi secara lebih mulus menjadi perusahaan sosial yang sesungguhnya. 'Sosialitik', sebuah istilah yang dibuat oleh IDC, adalah sebutan untuk genre aplikasi yang menggabungkan piranti lunak sosial dan kolaborasi dengan analitik bisnis ke dalam satu solusi. 

Aplikasi sosialitik yang baru ini akan memberikan perusahaan-perusahaan, berbagai fasilitas yang mereka butuhkan untuk memonitor dan menganalisa data yang bermunculan di Facebook, Twitter, RSS feed, blog, dan lain-lain. Misalnya, versi terbaru terbaru untuk SPSS, serangkaian alat-alat analitik prediktif dan data dari IBM, akan memungkinkan perusahaan untuk merangkaikan sumber-sumber teks dari berbagai media sosial ke dalam model-model prediktif. 

Dengan menganalisa berbagai sentimen di media sosial, perusahaan akan dapat memprediksi tren konsumen, mengetahui bagaimana respon konsumen terhadap produk mereka, dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Warisan Bagi Generasi Baru

Perbincangan di media sosial terjadi saat ini juga, setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik. Ketika generasi melenium (Gen Y), yang terbiasa dengan media sosial, lulus kuliah dan memasuki dunia kerja, mereka membawa serta 'warisan' dari kebiasaan mereka berselancar di jejaring sosial. 

Di Singapura, lembaga-lembaga pendidikan tinggi menggunakan alat-alat portal kelas enterprise untuk memupuk kebiasaan mahasiswa-mahasiswa mereka bermedia sosial. Di Indonesia sebuah restoran lokal terkemuka bermitra dengan IBM untuk meningkatkan efisiensi bisnisnya dengan memanfaatkan perangkat media sosial dari IBM. 

Melihat tren-tren tersebut, kita tidak dapat memalingkan muka dan menolak untuk berpartisipasi dalam transformasi sosial ini. Perusahaan-perusahaan yang melarang kegiatan media sosial karena alasan-alasan keamanan akan sulit menegakkan kebijakan ini karena larangan ini mudah dilanggar dengan menggunakan telepon 3G dan komputer tablet jinjing. 

Akan lebih baik jika perusahaan-perusahaan masa kini menerima media sosial dengan menyediakan lingkungan yang aman dan terkendali serta mendukung berbagi informasi di antara karyawan yang dipercaya. Perusahaan juga harus mempertimbangkan perlu tidaknya memperluas jaringan mereka untuk menarik pelanggan ke jaringan sosialnya. 

Media sosial menggambarkan pergeseran fundamental dalam cara perusahaan berinteraksi dengan karyawan, pemangku kepentingan dan pelanggannya. Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan pasang-surutnya trend media sosial ini adalah penting, sejalan dengan lahirnya bisnis sosial di Asia.


Sumber : http://www.detikinet.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger
MOTIVASI MINGGU INI, CREATIVE BY BULLDRAGON | TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL. TUGAS KITA ADALAH UNTUK MENCOBA, KARENA DIDALAM MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR MEMBANGUN KESEMPATAN UNTUK BERHASIL | JIKA KITA HANYA MENGERJAKAN YANG SUDAH KITA KETAHUI, KAPANKAH KITA AKAN MENDAPAT PENGETAHUAN YANG BARU ? MELAKUKAN YANG BELUM KITA KETAHUI ADALAH PINTU MENUJU PENGETAHUAN | JIKA ANDA SEDANG BENAR, JANGAN TERLALU BERANI DAN BILA ANDA SEDANG TAKUT, JANGAN TERLALU TAKUT. KARENA KESEIMBANGAN SIKAP ADALAH PENENTU KETEPATAN PERJALANAN KESUKSESAN ANDA | TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI.